Cari Berita

Belajar Media Monitoring, Tim Redaksi Dandapala Kunjungi Digivla

article | Berita | 2025-07-08 10:25:03

Jakarta - Tim Redaksi Dandapala Digital mengunjungi PT Digivla Indonesia dalam rangka studi banding terkait media monitoring pada Selasa (08/07). Senior Manager Digivla Asep Rohimat menerima kunjungan Tim di Digivla Experience Center.Berdiri sejak 2014, Digivla bergerak di bidang analitik media yang mengumpulkan data dari lebih dari 3.000 media, termasuk media cetak, TV, berita daring, dan platform media sosial utama.Menurut Abdul Rohman, ada 3 tahapan servis ketika terjadi krisis media. "Untuk mengantisipasi terjadinya krisis, kami akan melakukan pengumpulan data melalui media, analisis melalui Digivla, dan Strategis oleh Royston Advisory," ungkapnya.Digivla menyediakan rangkaian layanan terintegrasi. Mulai dari mendeteksi isu yang akan viral melalui early warning system. Menurut Abdul, isu yang akan viral dapat dideteksi oleh Digivla untuk melihat apakah ada sentimen positif atau negatif."Isu yang berpotensi menjadi perhatian publik akan diolah melalui strategi narasi untuk menentukan eskalasi atau risiko yang akan terjadi," ungkapnya lebih lanjut. Jika ada isu yang negatif, kita akan lakukan counter opinion. Dalam hal ini, Digivla menjelaskan alat yang dipakai dalam manajemen media.Pertama, Formal Media Monitoring sebagai alat untuk mengumpulkan data. Alat ini memiliki beberapa fitur seperti: Dashboard Visual Real-time untuk mempermudah pemantauan cepat atas isu terkini; Media Visibility Graph untuk menunjukan eksposur media yang diterima; Top Spokesperson Analysis untuk identifikasi tokoh yang paling banyak dikutip. Geopsasial mapping untuk memetakan sebaran isu secara geografia; Media Sentiment Breakdown untuk memahami sentimen publik terhadap isu dan fitur lainnya.Kedua, PReskripsi.AI digunakan untuk komunikasi kehumasan untuk membuat press release dan counter issue.Ketiga, Social Media Intelligence berupa platform analitik untuk memantau percakapan daring, analisis sentimen publik dan mendeteksi tren untuk pengambilan keputusan. Kelebihannya, dapat memperoleh sampai 200.000 data per bukan setiap streaming data, ungkap Abdul.Keempat, Royston Advisory menjadi konsultan komunikasi strategis untuk menyusun strategi lembaga dalam membentuk persepsi, membangun pengaruh, serta mengelola risiko reputasi."Ketika krisis terjadi, Digivla akan mengumpulkan data sebagai bahan pertimbangan klien untuk memutuskan kebijakan antisipasi," tutupnya.