Cari Berita

Revolusi Akal-Integritas, 1.456 Calon Hakim Indonesia Ikuti Ujian Akhir

Andi Saputra - Dandapala Contributor 2025-02-12 13:20:52
Kapusdiklat Teknis Peradilan BSDKMA, Dr Syamaul Arief, SH.MH. bersama Direktur Binganis Ditjen Badilum MA, Hassanudin, SH.MH. pada Ujian Akhir Cakim di PN Pekalongan

Semarang- Pelaksanaan Pendidikan Calon Hakim Indonesia (PPCH) 2024/2025 sebanyak 1456 siswa memasuki tahap akhir dengan dilaksanakannya ujian akhir bagi calon hakim tersebut. Nantinya mereka akan diambil sumpahnya di depan Ketua Mahkamah Agung (MA). 

Badan Strategi Kebijakan Pendidikan dan Pelatihan Hukum dan Peradilan Mahkamah Agung (BSDK MA) melalui Pusdiklat Teknis Peradilan MA sejak minggu pertama di bulan Februari telah melakukan ujian akhir bagi Calon Hakim Peradilan Umum, Peradilan Militer, Peradilan TUN dan Peradilan Agama. 

“Ujian akhir ini merupakan ujian komprehensif yang harus dilalui para Cakim Cadas (Calon Hakim Cerdas Berintegritas) meliputi penguasaan materi pengetahuan calon hakim selama pendidikan di kelas tahap I selama 1 bulan 30 hari,  penguasaan materi pengetahuan Calon Hakim selama masa Magang administrasi Tahap I selama 4 bulan 30 hari, penguasaan materi pengetahuan teknis yudisial  Tahap II di kelas selama 1 bulan 30 hari dan penguasaan materi pengetahuan magang Teknis Yudisial Tahap II,” kata Kepala Pusdiklat Teknis Peradilan MA Dr Syamsul Arief dalam keterangannya kepada DANDAPALA, Rabu (12/2/2025).


Kick off pelaksanaan ujian akhir telah dimulai pertama di Pengadilan Militer Bandung pada 5-6 Februari oleh Dr Syamsul Arief. 

“Selanjutnya ujian akhir ini secara bergelombang hingga bulan April nanti dilaksanakan di berbagai Pengadilan Negeri, Pengadilan TUN, Pengadilan Militer dan Pengadilan Agama di seluruh Indonesia,” ujar Dr Syamsul Arief.

Pada kesempatan pelaksanaan Ujian Akhir di PN Pekalongan dan PN Ungaran Jawa Tengah (10-12/2/2025),  ikut menguji langsung Dr Syamsul Arief dan Direktur Pembinaan Teknis Ditjen Badilum MA Hassanudin. Materi yang diujikan yaitu penguasaan materi-materi pengetahuan  baik administrasi, teori, asas hukum materiil dan formil serta pengatahuan praktik teknis yudisial calon-calon hakim tersebut. 

Syamsul mengatakan bahwa setelah pelaksanaan ujian komprehensif bagi cakim  ini bukanlah tahap akhir dari penilaian calon hakim di seluruh Indonesia oleh karena cakim masih akan menjalani Magang Masa Tunggu (Gang Mantu). Tidak hanya itu, juga masih berkewajiban mempelajari, membuat resume dan anotasi segala bentuk dan substansi putusan-putusan hakim yang khas ada pada direktori putusan MA guna peningkatan pengetahuan dan profesionalisme cakim tersebut.

"Pusdiklat Teknis Peradilan BSDK MA memastikan bahwa PPCH 2024/2025 akan menghasilkan hakim-hakim masa depan yang cerdas berintegritas. Hakim-hakim masa depan yang memiliki kecerdasan akal, tangguh mentalnya, teguh pendiriannya, bertekad dan bersungguh pada usaha memperbaiki terus menerus akhlak dan integritas serta berpihak pada penegakan hukum dan kebenaran demi kemanusiaan dan keadilan,” ucap Dr Syamsul, Kapusdiklat Teknis yang dikenal tajam pikirannya dan memiliki lifestyle berlari di gunung, berbeda dengan hobi-hobi hakim kebanyakan itu.

Sementara itu, Hassanudin di PN Pekalongan dan PN Ungaran menilai bahwa pendidikan Calon Hakim gelombang ini luar biasa bersemangat dengan modul-modul pendidikan yang berisi tema-tema yang sangat bagus tentang hukum materil, hukum formil, filsafat hukum, kode etik dan materi-materi peningkatan integritas dan kekuatan raga bagi Cakim. Sehingga  hal itu pasti berguna ketika cakim kelak telah bertugas menjadi hakim di pengadilan tingkat pertama di seluruh Indonesia. 

"Saya optimis dan percaya setidaknya dari siswa-siswa Cakim yang saya uji sebagian besar memiliki kecerdasan pada penguasaan  teori, asas hukum materiil, hukum formil dan sikap-sikap yang bisa saya nilai menujukan etika dan integritas yang baik. Ditjen Binganis akan mengawal mereka terus dalam pembinaan teknis jika kelak mereka dinyatakan lulus dan diangkat sebagai hakim,” ucap Hassanudin yang muda, cerdas dan sederhana itu.

Rencananya 1456 siswa Calon Hakim Terpadu 2024/2025 ini akan berakhir pada bulan Mei/Juni dengan ditandai pelaksanaan wisuda Cakim di Gedung MA  oleh Ketua MA dengan dihadiri oleh Presiden selaku Kepala Negara. 

Pusdiklat Teknis BSDK MA terus berkoordinasi dengan pihak/lembaga internal dan eksternal MA melalui perintah dan berkenan pimpinan MA mengupayakan pelaksanaan wisuda cakim nanti sekaligus acara penyerahan SK Pengangkatan Hakim dari Presiden dan juga acara pelantikan/pengambilan sumpah 1456 Cakim oleh Ketua MA sebagai pimpinan tertinggi pengadilan seluruh Indonesia yang menarik kewenangan delegatif Ketua Pengadilan Tingkat Pertama yang selama ini melantik dan menyumpah calon hakim menjadi hakim.


"Doakan semoga rencana ini berjalan lancar dan ini akan menjadi sejarah pertama bagi MA melalui Ketua MA melantik dan menyumpah hakim-hakim baru di hadapan Presiden sebagai Kepala Negara,” ucap Dr Syamsul Arief.

“Ini akan jadi tonggak sejarah dimulainya era optimisme MA melahirkan hakim-hakim yang Cadas: cerdas, berintegritas, profesional. Adaptif pada perkembangan teknologi modern. Ini adalah ‘revolusi akal dan integritas peradilan Indonesia’,” tambah Syamsul pada sambutan penutup ujian akhir Calon Hakim di PN Ungaran Kabupaten Semarang.

Untuk Mendapatkan Berita Terbaru Dandapala Follow Channel WhatsApp Ganis Badilum MA RI: Ganis Badilum