article | Serba-serbi | 2025-07-30 09:55:11
Profesi hakim kerap dipandang sebagai posisi yang mulia dan terhormat dalam sistem peradilan, tetapi jarang sekali masyarakat menyadari beratnya tanggung jawab, ancaman, dan pengorbanan yang menyertai tugas mulia ini. Sebagaimana dalam Podcast Kayu Ulin episode perdana yang temanya menghadirkan sisi kehidupan hakim yang jarang terlihat, melalui cerita inspiratif Ketua Dharma Yukti Karini PN Paringin, Intania Dian Anindita. Sebagai istri seorang hakim, Intania membuka wawasan kita bahwa tugas hakim bukanlah sekadar mengetuk palu di ruang sidang, namun juga sebuah profesi yang penuh risiko tinggi. "Ancaman pembunuhan yang pernah diterima suaminya saat menangani kasus pembunuhan di Sumber AB dan Nusa Tenggara Timur memperlihatkan betapa nyata dan dekatnya bahaya terhadap para hakim dan keluarganya," ujarnya. Bagi Intania dan keluarganya, hidup dengan ancaman semacam ini adalah tantangan yang nyata dan terus-menerus. Selain ancaman fisik, hakim dan keluarganya juga menghadapi pengorbanan besar dalam bentuk perpindahan tugas yang kerap kali terjadi. Keterpisahan dengan keluarga karena harus menjalani kehidupan jarak jauh (long distance marriage) menjadi bagian integral dari kehidupan mereka. Biaya perjalanan yang mahal dan perasaan kesepian menjadi tantangan rutin yang harus mereka tanggung demi pengabdian kepada negara. Intania mengungkapkan bahwa meskipun rasa takut dan sedih selalu ada, ia memilih menguatkan diri dan mempercayakan segalanya kepada Tuhan. "Hal ini merupakan refleksi dari sikap tegar dan ikhlas yang patut dihargai, sebuah gambaran nyata tentang bagaimana para istri hakim juga ikut serta dalam menjaga integritas profesi suaminya," lanjutnya. Menariknya, kehidupan berpindah-pindah ternyata membawa pengalaman unik tersendiri. Mereka memiliki kesempatan untuk mengenal berbagai budaya di Indonesia, dari Sabang hingga Merauke. Di balik tantangan, ada hikmah berupa kesempatan mengeksplorasi kekayaan budaya negeri ini. Lewat kisah nyata ini, penting bagi masyarakat untuk menyadari bahwa profesi hakim bukan hanya tentang kewenangan dan kekuasaan dalam memutus perkara, tetapi juga tentang dedikasi, risiko besar, serta pengorbanan yang dilakukan secara terus-menerus demi keadilan dan kebenaran. Dukungan keluarga menjadi salah satu kunci utama ketahanan para hakim menghadapi segala tantangan ini. Dengan demikian, penting bagi masyarakat dan pemerintah untuk terus memperkuat perlindungan terhadap hakim dan keluarganya, serta memastikan bahwa kesejahteraan dan keamanan mereka terjamin, sehingga mereka dapat terus menjalankan tugas mulianya dengan optimal dan tanpa rasa takut. (ldr)