Jakarta - Dunia Peradilan kembali berduka karena kepergian Hakim Agung (HA) Kamar Perdata, YM. Prof. Haswandi pada hari Selasa (16/12).
Prof Haswandi meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto Jakarta pada pukul 05.30 WIB.
Kepergian YM Haswandi tentu membawa duka mendalam bagi dunia peradilan mengingat track record Almarhum selama menjadi Hakim yang dikenal dengan Hakim yang menjunjung tinggi integritas.
Baca Juga: Hakim Agung Haswandi: Hakim Wajib Kuasai Hukum Adat Minang!
Sebagaimana diketahui, Prof Haswandi Lahir di Sumatera Barat pada 2 April 1961. Perjalanan pendidikannya dimulai dari menempuh studi di Fakultas Hukum (FH) Universitas Andalas. Selanjutnya, setelah lulus langsung mendaftar sebagai Hakim dengan penempatan pertama Pengadilan Negeri (PN) Bukittinggi pada tahun 1985.
Selama menjadi hakim, YM Haswandi sudah mengalami promosi dan mutasi di berbagai pengadilan tingkat pertama maupun tingkat banding, seperti Ketua PN Batam, Wakil Ketua PN Jakarta Barat, hingga Ketua PN Jakarta Selatan.
Sebelum menjadi hakim agung, YM Haswandi juga pernah menduduki jabatan Direktur Pembinaan Tenaga Teknis Peradilan Umum Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum (Dirbinganis Badilum) dan Panitera Muda Perdata Khusus Mahkamah Agung Republik Indonesia (MARI).
Baca Juga: Komisi Yudisial Mendukung Penuh Perpanjangan Usia Pensiun Hakim
Selain menjadi Hakim, beliau juga aktif sebagai penulis dengan beberapa buku yang beliau tulis seperti Sistem pemidanaan terhadap pelaku tindak pidana pencucian uang pada tahun 2017 dan Police justice dan eksekusi: hubungan lembaga penegak hukum dan peradilan pada tahun 2023.
Dengan berpulangnya YM Haswandi, dunia peradilan telah kehilangan sosok kunci integritas yang menjadi teladan bagi para hakim tidak terkecuali termasuk para hakim muda. (zm/wi)
Untuk Mendapatkan Berita Terbaru Dandapala Follow Channel WhatsApp : Info Badilum MA RI