Hakim dan pegawai PN Pati usai gundul massal (dok.pn pati)

Pati - Hakim dan aparat Pengadilan Negeri (PN) Pati melakukan cukur gundul massal. Bukan untuk gaya-gayaan. Tapi ternyata hal itu wujud syukur atas prestasi yang diraih sepanjang 2024.

“Ini untuk mensyukuri prestasi yang telah di raih PN Pati pada 2024 melalui kegiatan cukur gundul masal bagi hakim dan aparatur laki-laki,” kata Ketua PN Pati, Dr Ahmad Syafiq dalam keterangannya kepada DANDAPALA, Jumat (10/1/2025).

Cukur gundul massal bagi hakim dan pegawai laki-laki itu dilakukan pada Kamis (2/1) lalu. Menurut Dr Ahmad Syafiq,  tradisi cukur gundul merupakan salah satu tradisi yang dapat membangun jiwa korsa. Karena tradisi cukur gundul memiliki banyak makna positif yang dapat menciptakan persatuan, kebersamaan, serta setia kawan. 

“Dalam agama Islam, kegiatan cukur gundul atau disebut dengan tahalul dalam ibadah haji merupakan simbol pembersihan diri. Sedangkan dalam tradisi Jawa, cukur gundul merupakan bentuk ruwatan untuk buang sial, buang apes, dan membuka aura,” kata Dr Ahmad Syafiq.

“Sehingga diharapkan dalam tahun 2025 ini, PN Pati akan semakin baik lagi dalam melayani masyarakat, semakin produktif, semakin berprestasi, serta dilindungi dari hal-hal yang dapat merusak integritas,” sambung mantan Wakil Ketua PN Depok itu.

Prestasi yang diraih PN Pati kurun 2024 di antaranya perolehan sertifikat Sistem Manejemen Anti Penyuapan (SMAP) dan perolehan kejuaraan dalam lomba Badilum (Piala Abhinaya Upangga Wisesa) 2024. Yaitu terbaik I penilaian keterbukaan informasi publik pada Pengadilan Negeri Kelas IA, terbaik I penilaian administrasi dan keuangan perkara pada Pengadilan Negeri Kelas IA, terbaik III penilaian layanan pengadilan (PTSP) pada Pengadilan Negeri Kelas IA serta prestasi perolehan predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) sesuai Surat Keputusan Sekretaris Mahkamah Agung Nomor 1901/SEK/SK.PW1/XII/2024 Tanggal 23 Desember 2024 tentang penetapan hasil evaluasi pembangunan zona integritas menuju wilayah bebas dari korupsi (WBK) secara mandiri tahun 2024 pada 259 satuan kerja. 

“Pengadilan Negeri Pati Kelas IA merupakan satu-satunya peradilan tingkat pertama di lingkungan Badan Peradilan Umum yang mendapatkan predikat WBK sesuai Surat Keputusan Sekretaris Mahkamah Agung Nomor 1901/SEK/SK.PW1/XII/2024,” beber Dr Ahmad Syafiq.

Launching Program Swasembada Pangan

Di hari yang sama, PN Pati juga menyulap halaman belakang kantor yang kosong menjadi kolam ikan serta kebun hidroponik. Diharapkan tahun 2025 bisa memberikan lebih banyak lagi hal positif bagi PN Pati, baik dalam hal produktifitas, pelayanan, kinerja serta prestasi dan pencapaian yang lebih baik lagi.

Foto Ketua PN Pati (paling kanan) memberikan sambutan usai meluncurkan program swasembada pangan (dok.pn pati)

“Swasembada pangan merupakan kemampuan suatu wilayah untuk meningkatkan produksi hasil pangan sehingga kebutuhan pangan wilayah tersebut dapat tercukupi. Swasembada pangan merupakan salah satu program PN Pati yang mengawali Tahun 2025 ini,” papar dr Ahmad Syafiq.

Hal itu ditandai dengan menyebarkan 40 kg bibit ikan. Di atas kolam ikan, nantinya akan diisi dengan kebun sayuran hidroponik. 

“Dengan swasembada pangan ini, maka diharapkan bisa memenuhi konsumsi berbagai acara-acara keakraban yang nantinya diselenggarakan PN Pati dalam rangka membangun jiwa korsa seluruh hakim dan aparatur PN Pati,” pungkas Dr Ahmad Syafiq.