Atambua, NTT - Kabar mengejutkan datang dari Nusa Tenggara Timur. Lagi-lagi, salah satu pejabat pengadilan harus mengalami luka saat melaksanakan tugas. Diketahui, Panitera Pengadilan Negeri (PN) Atambua Marthen Benu menjadi Korban terkena tembakan senapan angin dari pihak yang tidak bertanggung jawab pada bagian kepala saat melaksanakan eksekusi pada Jumat (05/12).
Berdasarkan video pelaksanaan eksekusi itu, yang diterima DANDAPALA, saat kejadian berlangsung, suasana sangat mencekam. Terdengar suara-suara tembakan senapan angin dan tampak beberapa titik api berkobar di lokasi eksekusi.
Dari informasi yang diterima Tim DANDAPALA, eksekusi tersebut dilakukan di perbatasan Timor Leste. Eksekusi tersebut telah didampingi 500 personil pengamanan.
Baca Juga: Aplikasi Perkusi Badilum Sebagai Upaya Transparansi Pelaksanaan Eksekusi
Oleh karena, kerusuhan tidak terkendali, eksekusi yang dilakukan PN Atambua ini dibatalkan.
“Saat ini Panitera PN Atambua telah mendapatkan penanganan medis dengan luka jahitan,” berdasarkan informasi yang diterima DANDAPALA, Jumat Siang.
Informasi tersebut juga menyampaikan, atas kejadian yang menimpa Panitera PN Atambua ini, Pengadilan Tinggi Kupang merespon cepat. Ketua Pengadilan Tinggi Kupang Dr. Pontas Effendi telah berkoordinasi dengan Polda NTT terkait peristiwa itu.
Peristiwa ini, telah menambah deretan panjang kasus memilukan bagi aparatur pengadilan yang sedang melaksanakan tugas. Belum lama ini, pada Bulan November 2025 juga telah terjadi pemukulan terhadap Panitera PN Sibolga Sumatera Utara saat melaksanakan eksekusi.
Baca Juga: Penjara Seumur Hidup Untuk Pelaku Pembunuhan Bos Toko Bangunan
Sehingga, dengan banyaknya kasus memilukan yang menimpa aparatur pengadilan, penguatan dan peningkatan pengamanan terhadap aparatur pengadilan saat ini telah menjadi hal suatu keharusan. Pemerintah dan stakeholders terkait harus segera mengambil tindakan cepat agar peristiwa-peristiwa serupa tidak terjadi lagi.
Saat terjadi peristiwa pemukulan Panitera PN Sibolga, Ketua MA Prof. Sunarto sempat menyampaikan pesannya melalui Jubir MA Prof Yanto bahwa peristiwa-peristiwa yang terjadi tersebut, jangan sampai melemahkan Kita dalam berjihad di jalan kebenaran dan keadilan. Justru, dijadikan semangat untuk meneguhkan hati berjuang dengan keimanan dan keikhlasan. (zm/ldr)
Untuk Mendapatkan Berita Terbaru Dandapala Follow Channel WhatsApp : Info Badilum MA RI