Cari Berita

Tempati Gedung Baru, PT Banda Aceh Adakan Peusijuek

Luthfan Darus - Dandapala Contributor 2025-02-15 10:55:14
Dok. PT Banda Aceh

Kota Banda Aceh- Pengadilan Tinggi (PT) Banda Aceh melakukan acara peusijuek dan syukuran penempatan gedung baru. Majelis hakim tinggi sudah menempati gedung baru tersebut sejak 5 Januari 2025. 

Acara peusijuek dan syukuran gedung baru ini dihadiri Gubernur Aceh yang diwakili Karo Hukum Setda Aceh, Muhammad Junaidi, Plt Kajati Aceh, Muhibbuddin, unsur Forkopimda Plus, dan para Ketua PN se Aceh.

Selama pembangunan gedung baru 2023-2024, hakim tinggi serta seluruh aparatur PT Banda Aceh berkantor di Gedung Balai Tgk Chik di Tiro atau lebih dikenal dengan sebutan Gedung Sosial.

Prosesi peusijuek dilakukan oleh Dr Tgk H Tarmizi Daud MAg, Wakil Ketua ICMI Aceh sekaligus memberi ceramah agama pada akhir acara.

Sebelum dipeusijuek, gedung baru yang dibangun dengan sumber APBN sudah diresmikan oleh Ketua Mahkamah Agung Prof M Syarifuddin pada 5 September 2024. Kegiatan itu dilakukan secara daring bersamaan dengan peresmian 24 gedung pengadian baru lainnya di seluruh Indonesia. 

Ketua PT Banda Aceh, Nursyam saat memberi sambutan mengaku bersyukur atas selesainya pembangunan gedung baru tersebut." Gedung Pengadilan Tinggi Banda Aceh ini terlihat megah, tapi bukan tempat kami untuk bermegah-megahan. Ini tempat kami mengabdi dan memberi pelayanan," katanya.

Dengan adanya sarana penunjang yang memadai ini, Nursyam berharap masyarakat semakin nyaman dalam mencari keadilan. "Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah. Karena walaupun pembangunan gedung ini memakai APBN, tapi ada satu dua dibantu pemerintah daerah. Seperti lift," imbuhnya.

Sementara Karo Hukum Setda Aceh Muhammad Junaidi saat membaca sambutan tertulis Gubernur Aceh mengatakan hadirnya gedung ini bukan hanya penambahan fisik semata, tapi bentuk komitmen pemerintah dalam memperkuat lembaga peradilan.

"Kita semua memahami bahwa peradilan yang kuat dan berintegritas merupakan salah satu pilar utama bangsa. Dengan adanya gedung baru ini, saya berharap semangat baru juga menyertai dalam memberi pelayanan yang lebih transparan, cepat, tepat dan profesional kepada masyarakat Aceh," kata Junaidi.

Pemerintah Aceh terus berkomitmen mendukung penegakan hukum yang berkeadilan. Menurutnya, tanggung jawab penegakan hukum bukan dari aparat penegak hukum semata, tapi terlibat semua pihak.

"Insyaallah dengan kerja sama yang baik kita dapat wujudkan sisten hukum yang lebih efektif dan berkeadilan bagi seluruh rakyat Aceh," tambah dia.

Selain tempat menjalankan tugas yudikatif, lanjut Junaidi, gedung baru ini juga menjadi simbol dalam membangun kepercayaan masyarakat bagi lembaga peradilan ini.

"Oleh karena itu saya mengajak seluruh jajaran PT Banda Aceh agar menjaga profesionalisme, menjunjung tinggi kode etik peradilan dan setiap keputusan yang diambil berdasarakan azas peradilan dan tidak berpihak," tutupnya

Upacara Peusijuek disebut juga tepung tawar. Pada masyarakat Aceh upacara ini dianggap upacara tradisional simbolik dari permohonan keselamatan, ketentraman, kebahagiaan, perestuan dan saling memaafkan. Biasanya dalam pelaksanaan upacara peusijuek dihadirkan seorang Tengku (ulama) atau atau orang yang dituakan (Majelis adat) sebagai pemimpin upacara. Hal ini dilakukan karena dianggap peusijuek yang dilakukan salah satu unsur tersebut memperoleh keberkatan dan setelah selesai upacara peusijuek adakalanya diiringi dengan doa bersama yang dipimpin oleh Tengku untuk mendapat berkah dan rahmat dari Allah SWT.

Untuk Mendapatkan Berita Terbaru Dandapala Follow Channel WhatsApp Ganis Badilum MA RI: Ganis Badilum