Tanjung Redeb, Kalimantan Timur – PN Tanjung Redeb didalam upaya mewujudkan lingkungan kerja yang aman dan meningkatkan kesiapsiagaan seluruh aparatur pengadilan terhadap situasi darurat, Pengadilan Negeri (PN) Tanjung Redeb menggelar rangkaian kegiatan Simulasi Penanggulangan Bencana. Kegiatan ini dilaksanakan dalam dua tahap, meliputi simulasi pemadaman kebakaran dan simulasi evakuasi gempa bumi, pada Jumat (28/11).
Penyelenggaraan kegiatan ini juga merupakan tindak lanjut atas imbauan Direktur Jenderal Badan Peradilan Umum melalui Surat Nomor 1834/DJU/RT1.1.4/X/2025 yang memerintahkan seluruh satuan kerja di bawah peradilan umum untuk menyelenggarakan kegiatan penanggulangan bencana sebagai bentuk peningkatan kesiapsiagaan dan perlindungan terhadap seluruh pegawai serta pengguna layanan peradilan. Serta bentuk komitmen PN Tanjung Redeb dalam menerapkan Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) serta mendukung Zona Integritas, di mana keselamatan pengunjung dan pegawai menjadi prioritas utama.
Kegiatan dimulai dengan menggandeng Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Berau. Kegiatan diawali dengan pemberian materi teori di Ruang Command Center. Dalam sesi teori, instruktur dari Damkar memberikan pemahaman mengenai jenis-jenis api, penyebab kebakaran, serta langkah-langkah preventif untuk mencegah terjadinya korsleting listrik di area kantor.
Baca Juga: PN Tanjung Redeb Damaikan Sengketa Waris Tanah dengan e-Mediasi, Ini Prosesnya!
Sesi kesatu dilaksanakan dengan praktik lapangan di halaman kantor PN Tanjung Redeb. Seluruh pegawai, mulai dari hakim, panitera, hingga staf honorer, mengenakan pakaian olahraga hitam dan antusias mengikuti instruksi. Simulasi mencakup dua metode pemadaman dengan Metode Tradisional dan Metode Modern.
Kemudian dilanjutkan dengan simulasi tahap kedua dengan fokus pada Mitigasi Bencana Gempa Bumi. Berbeda dengan simulasi sebelumnya, kali ini seluruh aparatur mengenakan dress code atasan berwarna merah sebagai simbol kewaspadaan. Simulasi kali ini dirancang dengan skenario yang lebih kompleks dan terperinci, melibatkan peran aktif Tim Tanggap Darurat Internal PN Tanjung Redeb.
“Kegiatan dimulai dengan persiapan tertutup demi menjaga respons natural para pegawai. Ketegangan memuncak tepat saat sirine tanda bahaya meraung. Di tengah skenario lampu berkedip dan dekorasi yang berjatuhan, seluruh pegawai dengan sigap melakukan prosedur Drop, Cover, Hold On (Berlutut, Berlindung, Bertahan) di bawah meja, sementara pimpinan ruangan bertugas menenangkan para pegawai”, Ujar Release yang diterima DANDAPALA.
Puncak simulasi terjadi saat diketahui seorang pegawai tertinggal di ruang PTIP akibat terjepit berdasarkan hasil absensi tersebut. Tim Evakuasi Khusus yang mengenakan APD lengkap segera melakukan langkah penyelamatan sigap, masuk kembali ke gedung dan menyelamatkan korban menggunakan teknik Fireman Carrying.
Baca Juga: Arief Kadarmo: Bencana Tak Diharapkan Terjadi Maka Kita Harus Siap Menanggulanginya
"Kami berharap dengan adanya dua simulasi ini, seluruh keluarga besar PN Tanjung Redeb memiliki memori otot dan refleks yang baik dalam menghadapi bencana. Jangan sampai panik, namun tetap waspada," ujar Lila Sari, S.H., M.H., Ketua PN Tanjung Redeb dalam keterangannya menutup kegiatan.
Kegiatan ini diharapkan dapat membangun budaya sadar bencana yang kuat di lingkungan Pengadilan Negeri Tanjung Redeb. (Bintoro Wisnu Prasojo/al/fac)
Untuk Mendapatkan Berita Terbaru Dandapala Follow Channel WhatsApp : Info Badilum MA RI