Cari Berita

Ketua PT Riau: Penguatan Integritas hingga Zero Pengaduan jadi Prioritas Peradilan

Fransisca Juwita Arinda Ariesty - Dandapala Contributor 2025-10-08 09:15:26
Dok. PT Riau.

Pekanbaru, Riau.  Program Pengadilan Tinggi (PT) Riau menyapa kembali mengudara dengan mengangkat tema Implementasi PERMA No. 9 Tahun 2016 tentang Pedoman Penanganan Pengaduan (Whistleblowing System) di Mahkamah Agung dan Badan Peradilan yang Berada di Bawahnya, yang berlangsung di Gedung PT Riau Selasa, 7/10.

Ketua PT Riau Diah Sulastri Dewi menekankan pentingnya penguatan integritas aparatur peradilan demi mewujudkan pelayanan publik yang bersih.

“Hari ini kita tidak lagi berbicara sosialisasi, melainkan implementasi nyata,” tegasnya saat membuka Dialog Interaktif PRIMA PT Riau Menyapa.

Baca Juga: Eksistensi Hak Prioritas Tanah HGB yang Telah Habis Jangka Waktunya

Integritas Sebagai Kompas

Ketua PT Riau menyampaikan integritas sebagai kompas dalam melaksanakan tugas yang senantiasa dalam setiap kegiatan di internalisasikan komitmen ini sehingga integritas harus menjadi kompas utama dalam setiap langkah aparatur peradilan.

“Untuk itu, PT Riau membentuk tim penguatan integritas yang melakukan profiling aparatur. Sejumlah hakim tinggi, pejabat struktural, dan panitera pengganti bahkan telah menandatangani pakta integritas secara sukarela di hadapan Ketua PT sebagai bukti komitmen menjaga martabat peradilan,” lanjut Ketua PT Riau.

Saat ini, PT Riau membawahi 651 aparatur peradilan, terdiri dari 24 hakim tinggi, 180 hakim pengadilan negeri, 19 panitera pengganti di tingkat banding, 77 panitera pengganti di tingkat pertama, serta 26 jurusita.

Ia menambahkan, kekuatan SDM inilah yang menjadi modal penting untuk memastikan implementasi PERMA No. 9 Tahun 2016 berjalan efektif.

Tiga Program Prioritas PT Riau

Dalam sambutannya, Ketua PT Riau merinci tiga program utama yang kini dijalankan PT Riau:

1.     Penguatan Integritas Aparatur

Melalui tim khusus dan pakta integritas sukarela, penguatan integritas diharapkan menjadi nilai dasar yang tertanam dalam diri aparatur peradilan.

2.     Meningkatkan Access to Justice

Program ini diarahkan untuk memulihkan public trust melalui keberhasilan mediasi, restorative justice dalam perkara pidana, serta diversi dalam perkara anak.

“Kami ingin masyarakat merasakan keadilan substantif sekaligus menumbuhkan kembali kepercayaan terhadap peradilan,” ungkapnya.

3.     Dialog Interaktif PRIMA Berkelanjutan

Forum PRIMA dijalankan secara rutin sebagai sarana peningkatan kapasitas aparatur. “Implementasi konsisten PERMA No. 9 Tahun 2016 akan membawa peradilan menuju mimpi besar: zero pengaduan, tegasnya.

Ketua PT Riau juga mengapresiasi Pengadilan Negeri (PN) Siak yang berhasil dinilai tim evaluator Badilum meraih predikat WBK dengan indikator zero pengaduan.

“Capaian tersebut bukan berarti tidak ada laporan, tetapi karena pelayanan pengadilan yang cepat, tepat, ramah, dan berkeadilan memenuhi harapan masyarakat,” terangnya.

Komitmen Ketua PT Riau ini sekaligus menjadi penanda arah kebijakan peradilan di Wilayah PT Riau yang berintegritas, akses keadilan, dan zero pengaduan sebagai fondasi menuju peradilan yang bersih dan dipercaya publik.

Baca Juga: Farewell Games, Kado Perpisahan Wakil Ketua PT Riau dan Ketua PTWP Riau

“Mahkamah Agung berkomitmen memperkuat integritas peradilan. Bagi kami di Riau, ini bukan lagi sosialisasi, melainkan implementasi. Targetnya, zero pengaduan bisa kita wujudkan bersama,” tutup Ketua PT Riau Diah Sulastri Dewi.

Untuk Mendapatkan Berita Terbaru Dandapala Follow Channel WhatsApp : Info Badilum MA RI