Cari Berita

PT Riau Lombakan Aparatur Peradilan Kinerja Terbaik dan Berintegritas

PT Riau - Dandapala Contributor 2025-08-19 21:30:31
Dok. PT. Riau.

Pekanbaru - Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Mahkamah Agung Republik Indonesia, Pengadilan Tinggi (PT) Riau menghadirkan sebuah terobosan penting yang diarahkan untuk memperkuat dan memulihkan kepercayaan publik (public trust) terhadap aparatur peradilan.

“Terobosan tersebut diwujudkan melalui penyelenggaraan Lomba Aparatur Pengadilan dengan Kinerja Terbaik dan Berintegritas, yang diikuti oleh hakim dan pegawai peradilan dari seluruh pengadilan negeri se-wilayah hukum Pengadilan Tinggi Riau,” kutip DANDAPALA dari rilis yang diterima 19/8.

Ketua PT Riau Dr. Hj. Diah Sulastri Dewi, dalam sambutannya menegaskan bahwa upaya pemulihan public trust hanya dapat dilakukan melalui teladan nyata dari setiap hakim dan pegawai.

Baca Juga: Farewell Games, Kado Perpisahan Wakil Ketua PT Riau dan Ketua PTWP Riau

“Integritas bukan sekadar slogan, melainkan napas dan jiwa dalam bekerja. Melalui lomba ini, kita ingin menampilkan aparatur yang benar-benar menjadi role model, baik dalam kinerja maupun kepribadian,” ujarnya.


Momentum Refleksi dan Perubahan

PT Riau menilai bahwa tantangan terbesar aparatur peradilan saat ini adalah menjaga integritas, profesionalitas, dan akuntabilitas dalam melayani masyarakat pencari keadilan.

“Oleh karena itu, momentum HUT ke-80 Mahkamah Agung RI dijadikan tonggak perubahan untuk mempertegas komitmen aparatur peradilan di Riau dalam menjalankan amanah konstitusi dan kepercayaan masyarakat,” tegas rilis tersebut.

Konsep dan Mekanisme Penilaian

Lomba Aparatur Pengadilan dengan Kinerja Terbaik dan Berintegritas ini dirancang dengan standar penilaian objektif dan terukur. Penilaian dilakukan berdasarkan data kinerja yang bersumber dari aplikasi resmi Mahkamah Agung, seperti:

  • SIKEP (Sistem Informasi Kepegawaian) → menilai kedisiplinan, kehadiran, dan rekam jejak pegawai.
  • SIPP (Sistem Informasi Penelusuran Perkara) → menilai kinerja hakim dan panitera dalam penyelesaian perkara.
  • EIS (Executive Information System) → memberikan gambaran capaian kinerja satuan kerja.
  • SIPAPU (Sistem Informasi Pengawasan dan Pengendalian) → menilai tindak lanjut hasil pengawasan.

Selain itu, aspek perilaku integritas, komitmen, kedisiplinan, dan kinerja personal juga dinilai melalui wawancara, observasi, dan testimoni rekan kerja.

“Dengan demikian, penilaian tidak hanya berdasarkan angka-angka statistik, tetapi juga mencerminkan kualitas kepribadian aparatur yang bersangkutan,” lanjut rilis tersebut.

Kategori dan Peserta

Peserta lomba terdiri dari kategori: Hakim, Panitera, Sekretaris, Panitera Pengganti, dan Jurusita, dengan kinerja terbaik dan berintegritas Setiap Pengadilan Negeri di bawah wilayah hukum PT Riau mengirimkan nominasi terbaik mereka.

“Proses seleksi dilakukan secara berjenjang, mulai dari tingkat pengadilan negeri hingga tingkat pengadilan tinggi,” lanjut rilis tersebut.

Makna Filosofis: Mengembalikan Public Trust

Kepercayaan publik adalah modal utama lembaga peradilan. Tanpa kepercayaan masyarakat, hukum kehilangan wibawanya. Oleh karena itu, lomba ini memiliki makna filosofis yang lebih dalam, yakni menghadirkan wajah peradilan yang bersih, jujur, dan mengayomi masyarakat.

“Public trust tidak datang dari kata-kata, melainkan dari tindakan nyata. Dengan adanya lomba ini, kami ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa di balik toga hakim dan seragam aparatur, ada pribadi-pribadi yang berintegritas, bekerja dengan dedikasi, dan berkomitmen untuk melayani pencari keadilan,” ungkap salah satu panitia pelaksana.

Melalui program inovatif ini, PT Riau berharap akan lahir aparatur pengadilan yang benar-benar menjadi duta integritas di lingkungannya masing-masing. Mereka diharapkan mampu menjadi motor penggerak perubahan budaya kerja peradilan, dari sekadar formalitas menuju pelayanan prima yang berlandaskan kejujuran.

Lomba Aparatur Pengadilan dengan Kinerja Terbaik dan Berintegritas menjadi wujud nyata dari komitmen untuk memulihkan kepercayaan publik terhadap aparatur peradilan.

Dengan terobosan ini, PT Riau menegaskan bahwa peringatan hari jadi MA tidak sekadar mengenang sejarah, melainkan menghidupkan semangat perubahan, membangun budaya integritas, dan menegakkan marwah peradilan di tanah air.

Baca Juga: Seminar Nasional Hukum tentang Implikasi KUHP oleh Ikahi Daerah Riau

“Tujuan utama lomba ini bukan sekadar mencari pemenang, melainkan menanamkan budaya malu terhadap pelanggaran integritas, sekaligus memberi penghargaan kepada mereka yang benar-benar bekerja dengan hati,” tutup Dr. Agus Rusianto Wakil Ketua PT Riau. (ldr)

Untuk Mendapatkan Berita Terbaru Dandapala Follow Channel WhatsApp : Info Badilum MA RI