Rekanbaru - Dalam rangka memperingati
Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, Pengadilan Tinggi (PT) Riau
menyemarakkan suasana kemerdekaan dengan menghadirkan rangkaian kegiatan yang
penuh makna.
“Tidak
hanya bernilai hiburan, kegiatan ini sarat akan kebersamaan, kepedulian sosial,
dan penguatan integritas aparatur peradilan,” kutip DANDAPALA dari rilis yang
diterima 19/8.
Puncak
rangkaian kegiatan berlangsung pada 15 Agustus 2025 melalui kegiatan Jalan
Sehat, yang diikuti oleh keluarga besar PT Riau, PT Agama Pekanbaru, Pengadilan
Negeri Pekanbaru, dan Pengadilan Agama Pekanbaru.
Baca Juga: Nilai Keadilan Restoratif dalam Hukum Adat Minangkabau
“Jalan sehat ini dibarengi dengan Public Campaign PT Riau Tolak Gratifikasi, sebagai wujud nyata komitmen mempertahankan predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM),” lanjut rilis tersebut.
Kemeriahan
berlanjut dengan pembagian doorprize serta makan bersama secara khas budaya
lokal, yaitu Makan Bajamba atau dikenal juga dengan Botram, sebagai simbol
kebersamaan “dari kita untuk kita”.
Keunikan
lain yang menjadikan peringatan tahun ini berbeda adalah Upacara Peringatan HUT
RI yang dikemas dengan sentuhan budaya Nusantara. Para peserta tidak hanya
tampil rapi dengan seragam, tetapi juga mengenakan pakaian adat dari berbagai
daerah di Indonesia.
“Mulai
dari baju kurung Melayu Riau, busana Minangkabau, Jawa, Batak, Bali, Bugis,
Dayak, hingga Minahasa. Keberagaman ini menjadi wujud nyata semboyan Bhineka
Tunggal Ika, mengingatkan bahwa meskipun berbeda suku, budaya, dan bahasa,
seluruh insan peradilan tetap bersatu dalam satu ikatan kebangsaan,” tambah
rilis tersebut.
Ketua PT
Riau, Dr. Hj. Diah Sulastri Dewi, turut memeriahi bersama jajaran pimpinan pun
ikut berbaur dalam nuansa adat.
“Penggunaan
pakaian adat ini menegaskan pesan bahwa pelestarian budaya merupakan tanggung
jawab bersama, termasuk lembaga peradilan,” ujar Dr. Hj. Diah Sulastri Dewi.
Ia
lebih lenjut menyampaikan, turut digelar pula penilaian kinerja satuan kerja
dan aparatur peradilan terbaik, sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan
integritas.
Namun,
keunikan tidak berhenti sampai di situ. Usai upacara, suasana berubah menjadi
meriah ketika seluruh peserta diajak larut dalam tarian Pacu Jalur khas Teluk
Kuantan.
Rilis tersebut
lebih lanjut menyampaikan, meski lebih dikenal sebagai tradisi lomba perahu di
Sungai Kuantan, semangat kebersamaan Pacu Jalur kini hadir dalam bentuk tari
kreasi yang tengah viral dan mendunia. Gerakan energik nan kompak itu
melambangkan semangat gotong-royong dan kerja sama, nilai yang juga relevan
dengan dunia peradilan.
Baca Juga: Titik Temu Sewagheian dalam Hukum Adat Lampung dan Keadilan Restoratif
Melalui
peringatan ini, Pengadilan Tinggi Riau tidak hanya memaknai HUT Republik
Indonesia sebagai seremoni tahunan, melainkan juga sebagai momentum untuk
menumbuhkan rasa nasionalisme, memperkokoh persatuan, dan merawat kekayaan
budaya bangsa.
“Perpaduan antara kekhidmatan upacara, semarak tarian tradisi, dan indahnya peragaan pakaian adat menjadikan peringatan HUT RI tahun ini begitu berkesan, berbeda, dan penuh makna,” tutup rilis tersebut. (ldr)
Untuk Mendapatkan Berita Terbaru Dandapala Follow Channel WhatsApp : Info Badilum MA RI